bebek kalung magelang
tik Magelang merupakan salah satu jenis itik asal Kabupaten Magelang Provinsi Jawa Tengah yang cukup dikenal. Itik ini pada awalnya berkembang di beberapa kecamatan di Kabupaten Magelang. Itik Magelang sejak dulu sudah ada. Kapan persisnya keberadaan Itik Magelang tidak ada yang mengetahuinya. Namun karena memiliki beberapa keunggulan dibandingkan itik lainnya, khususnya dalam hal produktivitas telur dan daya adaptasi yang tinggi terhadap lingkungan yang baru maka itik banyak dikembangbiakan di beberapa wilayah lain.
Telur itik yang dihasilkan Itik Magelang mempunyai kualitas terbaik. Selain ukuran telurnya yang besar-besar, warna kulit telurnya biru cerah sangat kuat. Itik Magelang yang berkelamin jantan dapat dikembangkan sebagai itik potong. Potensi pasarnya sangat terbuka luas, karena banyak warung makan di kota-kota besar di seluruh Pulau Jawa yang menjajakan makanan itik dalam bentuk bebek goreng.
Perkembangan populasi ternak unggas di Kabupaten Magelang terbilang pesat, karena sejak awal daerah ini memiliki sumber daya manusia yang akrab dan setia menekuni kerja di sektor peternakan. Hal ini didukung pula oleh letak geografis Magelang yang dikelilingi pegunungan, sehingga beriklim sejuk dan sesuai untuk budidaya unggas. Magelang juga terletak di pertengahan jalur distribusi produk-produk pertanian dari Semarang, Yogya dan Solo sehingga merupakan pasar terbuka. Agribisnis perunggasan di Kabupaten Magelang bertujuan meningkatkan kesejahteraan peternak unggas. Hal tersebut dilaksanakan melalui peningkatan pendapatan petani peternak unggas dan tercukupinya gizi masyarakat dari dukungan protein hewani asal unggas (daging dan telur), sebab produk asal unggas merupakan sumber protein termurah yang dapat dijangkau masyarakat.
Walaupun peluang pasar terbuka luas namun usaha peternakan itik di Jawa Tengah masih terkendala beberapa permasalahan. Diantaranya usaha-usaha peternakan itik yang ada sekarang masih didominasi peternak skala kecil yang bersifat tradisional ekstensif (diumbar), kecilnya modal, sulitnya mencari bibit DOD (Day Old Duck) unggul serta pengetahuan peternak yang masih rendah serta adanya serangan penyakit. Tidak mengherankan jika produktivitas ternak itik di pedesaan saat ini masih rendah dan jauh dari harapan.
Itik Magelang memiliki ciri khas berupa kalung putih pada leher, yang dapat dijadikan sebagai identitas, karena karakter warna tersebut tidak ditemui pada jenis itik lain.
Itik Magelang adalah itik lokal unggul yang sangat populer di kalangan masyarakat peternak di Kabupaten Magelang. Itik ini dapat berkembang di daerah dengan ketinggian 200 – 600 m dpl atau dataran tinggi yang sejuk. Hal itu sesuai dengan topografi Kabupaten Magelang yang berada pada ketinggian 154 – 3296 m dpl.
Lingkungan yang disukai itik merupakan daerah dekat persawahan yang pada umumnya banyak mengandung air dan protein hewani, seperti cacing dan siput.
Penetapan Rumpun Itik Magelang:
Itik Magelang telah ditetapkan sebagai Rumpun Itik Lokal Indonesia berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian No. 701/Kpts/PD.410/2013 tentang Penetapan Rumpun Itik Magelang pada tanggal 13 Pebruari 2013 di Jakarta.
Deskripsi Rumpun Itik Magelang adalah sebagai berikut :
Nama Rumpun : Itik Magelang
Asal usul : berasal dari itik mallard yang bermigrasi ke Indonesia dan beradaptasi dengan lingkungan kemudian diseleksi, sehingga muncul sifat karakteristik.
Wilayah sebaran asli geografis : Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah.
Wilayah sebaran : Provinsi Jawa Tengah (Kabupaten Magelang, Kabupaten Semarang, Kota Surakarta) dan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Karakteristik :
1. Sifat Kualitatif :
a. Warna
Bulu : Kecokelatan dengan variasi cokelat muda hingga tua atau kehitaman dan sering dijumpai warna total hitam, serta memiliki tanda khusus berupa kalung warna putih pada leher.
Kerabang telur : hijau kebiruan
b. Bentuk badan
Jantan : langsing, jika berdiri dan berjalan bersikap tegap, tegak lurus dengan tanah
Betina : tegak lurus dan tidak mengerami telurnya.
2. Sifat Kuantitatif :
Bobot badan : Jantan : 1,8 – 2,5 kg, Betina : 1,5 – 2,0 kg
Bobot telur : 60 – 70 g.
Bobot telur tetas : 67 + 4,7 g.
Produksi telur : 200–300 butir/ tahun
Puncak produksi telur : 55,1%
Umur dewasa kelamin : 5-6 bulan
Lama produksi telur : 9-10 bulan
Konversi pakan : 4 - 5
Lebar warna kalung pada leher : 1-2 cm.
Langkah-langkah yang diambil dalam pengembangan Itik Magelang selanjutnya :
Pemurnian rumpun Itik Magelang, perlu diseleksi itik-itik yang mempunyai karakteristik spesifik Itik Magelang. Itik dipelihara dalam kelompok, perkawinan dilakukan dengan mengambil jantan dari kelompok lain untuk menghindari adanya efek inbreeding.
Peningkatan peran masyarakat dalam program pelestarian rumpun Itik Magelang dan memberikan kompensasi bagi masyarakat yang secara konsisten melaksanakan program pelestarian rumpun Itik Magelang.
Membentuk pembibitan ternak rakyat (Village Breeding Centre atau VBC) di sentra ternak itik dengan pemeliharaan secara intensif.
Mendorong masyarakat peternak itik melaksanakan agribisnis yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan peternak itik.
Penutup
Dengan kekhasan karakteristik, sifat-sifat serta keunggulan yang dimilikinya itik Magelang secara resmi telah ditetapkan sebagai Rumpun Itik Lokal Indonesia. Penetapan Rumpun Itik Magelang dapat dijadikan dasar dalam pengamanan aset kekayaan sumber daya genetik hewan (SGD) yang dimiliki Indonesia.
Komitmen dan dukungan berbagai pihak sangat diperlukan untuk pelestarian dan pengembangan mutu genetik Itik Magelang sehingga dapat dijaga kemurniannya sekaligus dapat memberikan kontribusi terhadap pemenuhan kebutuhan daging dan telur nasional. sumber dr dinas peternakan dan perikanan magelang
CARA ORDER